Langsung ke konten utama

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia Part.1



MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS X

SEMESTER GANJIL TA. 2020/2021

MASA HINDU-BUDDHA DI

INDONESIA

Oleh: Suharyati, S.pd

HP/WA: 081932801011

Email: phantasy_atik03@yahoo.com


A. AGAMA HINDU-BUDHA

1. Agama Hindu muncul di India sebagai akibat adanya perpaduan antara kepercayaan (sinkretisme) bangsa Arya dan bangsa Dravida, Bangsa Arya adalah bangsa pendatang dan bangsa Dravida adalah  bbangsa asli india. Hubungan kedua bangsa di Bidang  kepercayaan melahirkan kepercayaan baru, yakni Hindu.

2. Hindu mengenal adanya pemujaan terhadap para dewa (Politheisme).  Di antara para dewa yang paling di puja adalah Brahmana,  Wisnu, Siwa, yang sering di sebut Trimurti. Diantara ketiga  dewa  tersebut yang paling banyak di puja adalah dewa Siwa.

3. Agama Hindu mengenal kitab suci yang disebut WEDA. Weda di bedakan menjadi 4 himpunan sebagai berikut: RIGWEDA, SAMAWEDA, YAJURDEWA dan ATHARWAWEDA.

4. Buddhisme atau Agama Buddha merupakan salah satu agama yang sejak lama telah dianut oleh sebagian besar masyarakat Nusantara. Zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit merupakan zaman keemasan bagi Buddhisme. Keberadaan Buddhisme di Nusantara (Indonesia) dapat dibuktikan dengan adanya peninggalan-peninggalan sejarah berupa prasasti-prasasti dan bangunan-bangunan berupa candi serta literatur-literatur asing khususnya yang berasal  dari China.

5. Tradisi atau aliran Agama Buddha yang dianut oleh masyarakat Nusantara pada awalnya adalah non-Mahayana, namun untuk perkembangan selanjutnya Mahayana dan Tantrayana menjadi lebih populer di masyarakat.

6. Dari peninggalan sejarah juga dapat dilihat bahwa telah terjadi  sinkretisasi antara agama Hindu-Shiva dengan Buddhisme  Mahayana di Indonesia.


B. TEORI MASUKNYA AGAMA HINDU-BUDHA KE INDONESIA  

Hubungan pelayaran dan perdagangan antara Indonesia dengan India sudah berlangsung sejak awal abad Masehi. Terbukti dengan adanya peninggalan sejarah di dalam negeri seperti Arca Budha dari perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan dan nekara perunggu yang ditemukan di Bali. Keduanya merupakan benda buatan asing yang ditemukan di Indonesia yang menandakan adanya aktivitas perdagangan saat itu. Selain dalam negeri, adapula bukti dari luar negeri. Satu di antaranya adalah penyebutan Suvarnabhumi untuk menunjuk kawasan Sumatera di kitab Jataka tulisan orang India.  

Hubungan pelayaran dan perdagangan ini berpengaruh terhadap masuknya budaya India ke Indonesia. Dalam bidang agama, masyarakat Nusantara mengenal agama Hindu dan Buddha. Dalam bidang sosial, budaya, dan politik dikenal berbagai tatanan baru di Nusantara. Agama Budha disebarluaskan ke Indonesia oleh para bhiksu khusus yang disebut Dharmaduta. Sedangkan mengenai pembawa agama Hindu ke Indonesia sejarahwan memberikan 5 teori sebagai berikut: 

1. Teori Brahmana: menurut Van Leur kaum Brahmana yang menyebarkan agama Hindu di Indonesia karena hanya Brahmana yang menguasai ajaran Hindu. Kelemahan teori ini menurut ajaran brahmana tidak diperbolehkan keluar India. 

2. Teori Ksatria: menurut C.C Berg Mookerji dan J.L Moens bangsawan India menaklukkan daerah-daerah tertentu di Indonesia dan menghindukan penduduknya. Kelemahan teori ini suatu kolonisasi yang dilakukan oleh golongan ksatria tentunya akan dicatat sebagai suatu kemenangan, dan catatan itu tidak ditemukan.  

3. Teori Waisya: Menurut N.J. Krom golongan pedagang yang menetap di Nusantara dan kemudian proses penyebaran kebudayaan India. Kelemahannya ada pada sebaran pusat kerajaan Hindu-Buddha yang ada di pedalaman, bukan hanya pesisir. 

4. Teori Sudra: Menurut Van Faber, kaum pelayan datang ke Nusantara bertujuan mengubah kehidupan mereka karena di India mereka hanya hidup sebagai pekerja kasar. Namun, sebenarnya kemungkinan mereka bisa keluar dari India sangat kecil. 

5. Teori Arus Balik: Menurut F.D.K Bosch agama Hindu tersebar di Indonesia bukan hanya karena peran orang India, tetapi orang Indonesia juga berinisiatif datang ke India untuk belajar agama. Mereka adalah pelajar yang dikirim oleh Raja di Nusantara, ini tercatat pada prasasti Nalanda yang ditemukan di India. Sayangnya, masyarakat Nusantara saat itu masih pasif dan menjadikan teori ini diragukan. 


C. EVALUASI

Setelah mempelajari dan memahami materi di atas, kerjakan soal berikut ini. Dengan memberikan telaah, analisis secara kritis.

1. Deskripsikanlah teori masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia.

2. Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha dapat diterima di Indonesia

3. Sebutkan Saluran Penyebaran Agama Hindu Budha di Indonesia!

4. Apa yang di maksud dengan Sinkretisme dan pengaruhnya terhadap perkembangan agama Hinddu dan Buddha!

5. Sebutkan kitab suci umat Hindu dan kitab umat Buddha!






   


 

 

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Drama Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Prambanan (20/1) Naskah Drama Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Diambil dari berbagai sumber, oleh Wawan Teamlo) ditulis kembali oleh Atik ANNOUNCER : 15 Agustus 1945  Para Pemuda  mendesak Golongan Tua untuk memproklamasikan Indonesia gagal,  para pemuda lalu melaksanakan pertemuan di Jalan Cikini 71. Mereka lalu sepakat untuk menculik Soekarno-Hatta dan membawa mereka ke Rengasdengklok. Wikana              : (mengetuk pintu dengan keras) “Bung Karno, Bung Karno!” Soekarno           : (membuka pintu) “Iyaa, ada apa?” Shaleh               : “Anda harus ikut kami ke Rengasdengklok” Soekarno           : “Untuk apa aku ikut dengan kalian?” Wikana           ...

Pendudukan Jepang di Indonesia

Masuknya Jepang Ke Indonesia   Jepang dengan mudah berhasil menguasai daerah-daerah Asia Timur dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Mengapa demikian? Karena:  Jepang telah berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941;  Negeri-negeri induk (Inggris, Perancis, dan Belanda) sedang menghadapi peperangan di Eropa melawan Jerman;  Bangsa-bangsa di Asia sangat percaya dengan semboyan Jepang (Jepang pemimpin Asia, Jepang cahaya Asia, dan Jepang pelindung Asia) sehingga tidak memberi perlawanan. Bahkan, kehadiran Balatentara Jepang disambut dengan suka cita karena Jepang dianggap sebagai ‘saudara tua’ yang akan membebaskan bangsa-bangsa Asia dari belenggu penjajahan negara-negara Barat. Secara resmi Jepang telah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942, ketika Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Bandung,. Jepang tanpa banyak menemui per...

Teladan Tokoh Integrasi Berjuang Mempertahankan Kemerdekaan NKRI

Meski telah merdeka, ternyata pada awalnya, NKRI masih perlu mempertahankannya dari negara-negara yang belum mengakui kemerdekaan kita saat itu. Banyak tokoh yang berjuang mempertahankan kemerdekaan NKRI, antara lain:  A. Tokoh Raja Sultan Hamengkubowono IX (1912-1988) Sultan Hamengkubuwono IX lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 12 April 1912 dengan nama asli  Gusti Raden Mas Dorodjatun . Ia adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan permaisuri Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara. Pada tanggal 2 Oktober 1988, Sultan Hamengkubuwono IX meninggal dunia di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat. Atas jasa dan berbagai perannya bagi bangsa dan negara Indonesia, Pemerintah RI menganugerahi gelar Pahlawan Nasional. Sultan Hamengkubowono IX. (Sumber: id.wikipedia.org) Sultan Syarif Kasim II (1893-1968) Yang Dipertuan Besar Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin [3]  atau  Sultan Syarif Kasim II  (lahir di...