Langsung ke konten utama

Skenario perumusan naskah proklamasi


Skenario perumusan naskah proklamasi

Di Jakarta pada tanggal 16 Agustus 1945, Subeno komandan komp peta setempat bersedia melepaskan Soekarno – Hatta ke Jakarta . Sampai di Jakarta sudah menunjukkan pukul 23.00 malam. Mereka menginap di Hotel Des Indes dalam rangka penyusunan teks proklamasi. Berikut percakapannya (Soekarno masuk ke hotel)

Soekarno             : Permisi.. saya mau menginap disini
Resepsionis        : Maaf Pak , Hotel kami sudah tutup lihat di bagian dekat pintu pak buka jam
                              07.00 Sampai dengan jam 10.00 pak.
Soekarno             : Tapi ini penting mbak bisakah kami menginap hanya 2 jam saja
Resepsionis        : Maaf pak tidak bisa

                Namun  Soekarno  tidak pasrah lalu ia membicarakan permasalahan tersebut dengan Achmad Soebarjo.

Soekarno             : Hotel sudah tutup pak sementara besok kita membacakan proklamasi
                              kemerdekaan  Indonesia, bagaimana ini pak?
Achmad S.           : Emm… coba saya hubungi teman saya dulu dia orang Jepang tetapi dia baik
                              hati tidak seperti orang Jepang lainnya.
Soekarno             : Baik Pak.
Achmad S.           : (menghubungi laksamana Muda Maeda)

                                Sementara di rumah laksamana Meda Maeda terdengar bunyi telepon dan dia pun
Mengangkatnya . (Kring… Kring… Kring)
Laksamana M    : Halo dengan siapakah saya berbicara ?
Achmad S            : Achmad Soebarjo pak saya ingin meminjam rumah anda  sebagai
                               tempat penyusunan naskah proklamasi. Emm apakah bapak tidak
                               keberatan ?
Laksamana M    : O mari – mari pak silahkan . Tetapi jam berapa ?
Achmad S            : Malam ini juga penting pak.
Laksamana M    : Hai.. Hai… Hai…. Saya mengerti.
                               

Lalu  rombongan soekarno – Hatta pergi ke rumah Laksamana Muda Maeda . Achmad
Soebardjo masuk dan seketika itu langsung juga Laksamana Muda Maeda menyapanya dengan sapaan Hangat. 

Achmad S            : Permisi (tok tok tok)
Laksamana M    : Oh pak Achmad silahkan masuk pak ..
Achmad S            : Terimakasih banyak pak
Laksamana M    : o lumayan banyak ini. rupanya  1 rombongan ya pak… emm.. kalau
                             begitu bapak dan rombongan bisa masuk ke dalam ruang makan saya
                             disana luas  cukup untuk rapat proklamasi. Ok baik silahkan dimulai
                              rapatnya pak saya tinggal dulu ya.





Masuk ke ruang makan

Achmad S            : (senyum) Ok bagaimana kita mulai?
Soekarno             : (mengangguk) Tentu. Ehem ehem Saudara- saudara sekalian . Akhirnya
                               kesempatan kita  datang juga !

Perumusan naskah proklamasi dimulai  

Moh. Hatta         :  Bagaimana ?
Achmad S            : Menurut saya dalam teks proklamasi ini perlu kita
                              cantumkan  pengakuan  bahwa Indonesia telah merdeka,
                              saya piker kalimat yang cocok adalah “ Kami sebagai bangsa Indonesia
                             dengan ini menyatakan kemerdekaanya. “
Soekarno             : Ya, saya setuju dengan pendapat bapak. Pernyataan tentang pengalihan
                              Kekuasaan juga harus dicantumkan.
Achmad S            : Ya tentu saja kita harus pikirkan kalimat yang pas untuk ini.
Soekarno             : Bagaimana jika kalimat kedua bunyi nya “Hal – hal yang megenai pemindahan
                              Kekuasaan dll dilaksanakan dalam tempo yang sesingkat – singkatnya”
Moh Hatta          : Bagus, jadi kalau digabungkan menjadi (Teks Proklamasi , Di baca) dan tentu
                            saja kita Perlu menambahkan tenggal pembuatan dan pembuat teks tersebut !
Achmad S            : Setuju !
Soekarno             : Tulis saja tanggalnya “17-08-‘05” lalu biar si melik mengetiknya ! begitu saja
                               kok repot…
Moh. Hatta         : usul bagus bung ! nah tetapi saya justru sedikit bingung dengan pencantuman
                             pembuat naskah nya.
Achmad S            : emmm betul juga ya
Soekarno             : Saya mempunyai pendapat , bagaimana kalau semua yang hadir disini
                               menendatangani teks ini !
Sudiro                   : Saya tidak setuju ! kami yang menandatangani teks proklamasi ini !! Karena
                               kami para pemuda yang mewakili rakyat!
D.M Diah             : ya saya setuju pendapat Sudiro !
Moh. Hatta         : Maaf bukannya saya tidak mengizinkan kalian menandatangani teks tetapi
                             apakah sebaiknya PPKI yang menandatangani teks tersebut ?
Sudiro                   : Itu tidak bisa terjadi Pak Hatta ! karena PPKI hanya wakil dari pihak Jepang.
Soekarno             : Sudah – Sudah Sudah jangan rebut terus kita sudah hampir menyelesaikan
                              naskah proklamasi ini .
Sukarni                 : Saya punya usul juga . Bagaimana kalau pembuatnya diatas nama lain waki
                              l – wakil bangsa Indonesia.
Moh Hatta          : Lalu siapa yang menandatangani teks tersebut?

Semua diam tidak ada yang berkomentar. Lalu beberapa detik kemudian sukarni pun mengajukan usul Keduanya.

Sukarni                 : Bagaimana kalau soekarno & Bung Hatta ?
Moh Hatta          : Bagaimana Semua ? Setuju ??
Semuanya           : Setuju !!!






Lalu semua peserta setuju atas usul sukarni . Naskah pun diketik oleh Sayuti Melik.

Sayuti Melik       : Bung, saya merubah beberapa kata dalam teks rumusan seperti ini kata
                             tempoh saya ubah menjadi tempo, wakil – wakil bangsa Indonesia menjadi
                             Atas nama bangsa Indonesia dan Djakarta ,17- 08  - 05 diganti menjadi
                             Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen ’05 .
Soekarno             : Oh ya saya setuju .
(Duduk di dekat tempat duduk Achmad soebardjo)
Achmad S            : Eh. Bung siapa nanti yang menjahit bendera ?
Soekarno             : Ah… itu biar saja nanti istri saya Fatmawati yang menjahitnya  

Selanjutnya naskah itu diketik ulang oleh sayuti Melik dengan perubahan – perubahan yang disampaikan
Tadi. Setelah naskah proklamasi Kemerdekaan disusun pada tanggal 17 Agustus 1945 dini hari maka
masih timbul persoalan tentang nagaimana caranya menyebarluaskan naskah tersebut ke seluruh
Indonesia. Berikut Percakapannnya …

Achmad S            : Fiuhh … Akhirnya selesai juga naskah proklamasi ini ! Terkabulkan janji ku ini
                              ?? (matanya memandang para gol.muda)
D.M Diah             : Tapi bagaimana caranya menyebarluaskan naskah ini ke seluruh Indonesia ?
Achmad S            : (BINGUNG) ahh…. Ada saja persoalan yang timbul bagaimana ya? Ada yang
                                 Berpendapat?
Sukarni                 : Bagaimana kalau di Lapangan Ikada sebagai tempat pembacaan teks
                               proklamasi ?
Achmad S            : Ide bagus …
Moh hatta           : tetapi dengar – dengar di lapangan ikada tersebut telah di jaga oleh tentara
                             Jepang.
Achmad S            : Dari mana bung mengetahui kabar tersebut ?
Moh Hatta          : Dari sejumlah Koran yang pernah ku baca bung !
Soekarno             : OK OK…. Tenang bagaimana agar upacara proklamasi dilakukan di rumah
                              saya saja Di jalan Pegangsaan timur no.56 Jakarta.
D.M Diah             : Iya Saya Setuju pak Soekarno ! ide bapak bagus
Moh . Hatta        : Dengan begitu tidak ada lagi bentrokan antara kita dengan pihak militer tentara
                            Jepang Bagaimana iya kan?
Lainnya                 : ya ya ya betul itu ! betul!

Setelah selesai semuanya baik golongan muda maupun golongan tua bersiap – siap pulang untuk istirahat sebentar . Mereka tidak sabar ingin mendengar bahwa Indonesia telah merdeka. Sebelum mereka pulang mereka berpamitan dulu dengan Laksamana Muda Maeda.

Achmad S            : Pak terimakasih pak terimakasih banyak . sekarang kami mau pulang dulu
                                kami sudah Tidak sabar untuk segera memproklamirkan bahwa bangsa
                               Indonesia telah Merdeka.
Laksamana  M    Hai .. Hai .. Hai.. Semoga berhasil ! saya mendukung kalian agar dapat
                              merdeka…
Achmad S            : Iya pak.. amin… saya dan rombongan mau pulang dulu terimakasih banyak
                              pak atas Dukungannya …. Sampai Jumpa pak ! Terimakasih !
Laksamana M    : Iya sama – sama ! Hati – hati di jalan ya !

Lalu mereka pulang ke rumah masing – masing . Kebanyakan dari mereka tidak bisa tidur Karena membayangkan upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia yang berlangsung keesokan harinya waktu yang diperlukan hanya 3 jam untuk istirahat. Keesokan harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 semua bersiap – siap untuk memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia . Percakapannya dilanjutkan oleh kelompok berikutnya………

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Drama Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Prambanan (20/1) Naskah Drama Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Diambil dari berbagai sumber, oleh Wawan Teamlo) ditulis kembali oleh Atik ANNOUNCER : 15 Agustus 1945  Para Pemuda  mendesak Golongan Tua untuk memproklamasikan Indonesia gagal,  para pemuda lalu melaksanakan pertemuan di Jalan Cikini 71. Mereka lalu sepakat untuk menculik Soekarno-Hatta dan membawa mereka ke Rengasdengklok. Wikana              : (mengetuk pintu dengan keras) “Bung Karno, Bung Karno!” Soekarno           : (membuka pintu) “Iyaa, ada apa?” Shaleh               : “Anda harus ikut kami ke Rengasdengklok” Soekarno           : “Untuk apa aku ikut dengan kalian?” Wikana              : “Ini sudah jadi kesepakatan para pemuda Bung, kami akan membawa anda dan Bung Hatta ke Rengasdengklok” (IMPROVISASI DIPERBOLEHKAN) ANNOUNCER : Rombongan pemuda yang membawa Soekarno dan Hatta tiba di Rengasdengklok. Bung Hatta telah sampai terlebih dahulu sebelum Bung Karno. Keduanya dibawa ke sebuah

SEJARAH XI BAB IV “TIRANI MATAHARI TERBIT”

RANGKUMAN MATERI SEJARAH XI BAB IV  “TIRANI MATAHARI TERBIT” A.        Menganalisis Awal Pemerintahan “Saudara Tua” 1.        Penguasaan Kepulauan Indonesia Sejak pengeboman Pearl Harbour oleh angkatan udara Jepang pada 8Desember 1941, serangan terus dilancarkan ke angkatan laut Amerika Serikat   di Pasifik. Kemenangan pasukan Jepang seolah-olah tak dapat dikendalikan   dan pasukan itu berturut-turut menghancurkan basis militer Amerika. Selain   itu, serangan Jepang juga diarahkan ke Indonesia. Serangan terhadap Indonesia tersebut   bertujuan untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang,   seperti minyak tanah, timah, dan aluminium. Sebab, persediaan minyak di   Indonesia diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan Jepang selama PerangPasifik. Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruh Maluku Daerah Tarakan di Kalimantan Timur kemudian dikuasai olehJepang bersamaan dengan Balikpapan (12 Januari 1942). Jepang kemudianmenyerang Su

Drama Perundingan Para Pemuda mendesak Sukarno memproklamasikan kemerdekaan

Skenario Cerita: *)Perundingan para pemuda untuk mendesak Sukarno  memproklamasikan  kemerdekaan TOKOH : 1)       JENDERAL TERAUCHI 2)       Ir. SUKARNO 3)       MOH. HATTA 4)       RAJIMAN WEDYODININGRAT 5)       SUTAN SYAHRIR 6)       WIKANA 7)       DARWIS 8)       SUKARNI 9)       DR. BUNTARAN 10)    AHMAD SUBARJO 11)    IWA KUSUMANTRI Narasi: Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang berusaha memberikan Janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia ( 7 September 1945). Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukkan PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai: Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang diketuai Ir. Sukarno dengan wakilnya Drs. Moh. Hatta yang beranggotakan 21 orang . Narasi: 9 Agustus 1945 J. Terauchi memanggil Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saingon salah satu pusat tentara Jepang. Percakapan: J. Terauchi