Awal Kedatangan Jepang ke Indonesia
Awal
mula ekspansi Jepang ke Indonesia didasari oleh kebutuhan Jepang akan minyak
bumi untuk keperluan perang. Menipisnya persediaan minyak bumi yang dimiliki
oleh Jepang untuk keperluan perang ditambah pula tekanan dari pihak Amerika
yang melarang ekspor minyak bumi ke Jepang. Langkah ini kemudian diikuti oleh
Inggris dan Belanda. Keadaan ini akhirnya mendorong Jepang mencari sumber
minyak buminya sendiri.
Pada
tanggal 1 Maret 1942, sebelum matahari terbit, Jepang mulai mendarat di tiga
tempat di Pulau Jawa, yaitu di Banten, Indramayu, dan Rembang, masing-masing
dengan kekuatan lebih kurang satu divisi. Pada awalnya, misi utama pendaratan
Jepang adalah mencari bahan-bahan keperluan perang. Pendaratan ini nyatanya
disambut dengan antusias oleh rakyat Indonesia. Kedatangan Jepang memberi
harapan baru bagi rakyat Indonesia yang saat itu telah menaruh kebencian
terhadap pihak Belanda. Tidak adanya dukungan terhadap perang gerilya yang
dilakukan oleh Belanda dalam mempertahankan Pulau Jawa ikut memudahkan
pendaratan tentara Jepang. Melalui Indramayu, dengan cepat Jepang berhasil
merebut pangkalan udara Kalijati untuk dipersiapkan sebagai pangkalan pesawat. Hingga
akhirnya tanggal 9 Maret tahun Showa 17, upacara serah terima kekuasaan
dilakukan antara tentara Jepang dan Belanda di Kalijati.
Sikap
Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik simpati rakyat Indonesia. Dan
kemenangan Jepang atas perang Pasifik digembor-gemborkan sebagai kemenangan
bersama, yaitu kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang hendak mendarat di
Indonesia, Pemerintah Jepang mengeluarkan slogan-slogan : ”India untuk orang
India, Birma untuk orang Birma, Siam untuk orang Siam, Indonesia untuk orang Indonesia. Jepang juga memberikan janji
kemerdekaan “Indonesia shorai dokuritsu”, dan membiarkan bendera Indonesia
dikibarkan. Bahkan sebelum Jepang mendarat di Pulau Jawa, siaran Tokyo sering
menyiarkan lagu kebangsaan Indonesia. Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang
adalah melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa Belanda. Sejak itulah
bahasa Indonesia ikut berkembang dengan pesat. Keadaan sebelum kedatangan
Jepang juga dikisahkan sebagai berikut :
Kalau
malam, di radio, disiarkan siaran-siaran radio Jepang yang berbahasa Indonesia,
menganjurkan supaya rakyat Indonesia berontak, sebelum Jepang mendarat. Dalam
propaganda itu mereka mengatakan Jepang datang bukan untuk menjajah Indonesia
melainkan memerdekakan bangsa Indonesia.
Setelah kedatangannya ke Indonesia, tentara ke 16
sebagai perwakilan pemerintah militer Jepang Jepang Pelindung Asia di Indonesia membentuk
suatu badan propaganda yang disebut dengan Sendenbu. Badan ini berfungsi untuk mendukung
pergerakan Jepang di Indonesia. Melalui badan ini pula, “Gerakan 3A”
dipropagandakan, yaitu:
1.
Jepang Cahaya Asia
2.
Jepang Pelindung
Asia
3.
Jepang Pemimpin Asia
Masa pendudukan Jepang merupakan periode yang penting dalam sejarah
bangsa Indonesia. Pendudukan Jepang di Indonesia ditujukan untuk mewujudkan
Persemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Jepang
menyerbu pangkalan Angkatan Laut di Pearl Harbour, Hawai. Peristiwa itu terjadi
pada tanggal 7 Desember 1941. Gerakan invasi militer Jepang cepat merambah ke
kawasan Asia Tenggara. Pada bulan Januari-Februari 1942, Jepang menduduki
Filipina, Tarakan (Kalimantan Timur), Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda.
Pada bulan Februari 1942 Jepang berhasil menguasai Palembang. Untuk menghadapi
Jepang, Sekutu membentuk Komando gabungan. Komando itu bernama ABDACOM
(American British Dutch Australian Command). ABDACOM dipimpin oleh Jenderal Sir
Archibald Wavell dan berpusat di Bandung. Pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang
berhasil mendarat di Jawa yaitu Teluk Banten, di Eretan (Jawa Barat), dan di
Kragan (Jawa Timur). Pada tanggal 5 Maret 1942 kota Batavia jatuh ke tangan
Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada
Jepang.
Upacara penyerahan kekuasaan dilakukan pada tanggal
8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat. Dalam upacara tersebut Sekutu diwakili
oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh dan Jenderal Ter Poorten, sedang
Jepang diwakili oleh Jenderal Hitoshi Imamura. Dengan penyerahan itu secara
otomatis Indonesia mulai dijajah oleh Jepang.Kebijakan Jepang terhadap rakyat
Indonesia pada prinsipnya diprioritaskan pada dua hal, yaitu:
1.
Menghapus pengaruh-pengaruh Barat di kalangan
rakyat Indonesia,
2.
Memobilisasi rakyat Indonesia demi kemenangan
Jepang dalam Perang Asia Timur Raya.
Politik
imperialisme Jepang di Indonesia berorientasi pada eksploitasi sumber daya alam
dan manusia. Jepang melakukan eksploitasi sampai tingkat pedesaan. Dengan
kekerasan berbagai cara, Jepang menguras kekayaan alam
dan tenaga rakyat melalui janji-janji. Pengaruh Pendudukan Jepang Terhadap
Berbagai Sendi Kehidupan Bangsa Indonesia
Sadar bahwa posisinya dalam
menghadapi Perang Asia Timur Raya, pemerintah Bala Tentara Jepang berusaha
untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan berbagai cara :
1.
mengklaim dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia yang datang untuk
melepaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman penjajahan Belanda
2.
memperdengarkan lagu Indonesia Raya dengan intensitas yang sering pada
siaran radio Tokyo
3.
membebaskan para tokoh pemimpin bangsa Indonesia yang diasingkan oleh
Belanda, seperti ; Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
4.
melakukan propaganda Gerakan Tiga A, yang
meliputi :
·
Jepang/Nipon Cahaya Asia
·
Jepang/Nipon Pelindung Asia
·
Jepang/NiponPemimpin
Asia
5.
melarang penggunaan bahasa Belanda dan mengizinkan penggunaan bahasa
Indonesia dalam percakapan resmi. Berbagai bentuk cara pemerintah bala tentara Jepang untuk menarik simpati
bangsa Indonesia pada masa awal kedatangannya di Indonesia, cukup mendapat
sambutan yang baik dari bangsa Indonesia, apalagi bangsa Indonesia, khususnya
masyarakat Jawa sangat percaya pada “Jongko Joyoboyo” (Ramalan Joyoboyo) yang
menyebutkan akan datangnya “Jago wiring kuning cebol kepalang soko wetan” yang
akan berkuasa di Jawa seumur jagung.
Namun kedatangan pasukan Jepang dengan segala propagandanya tersebut merupakan
mimpi buruk bangsa Indonesia yang mengharapkan terbebas dari belenggu
penjajahan. Berbagai tindakan pemerintahan bala tentara Jepang sangat menyengsarakan
bangsa Indonesia:
a. Pemerasan
Sumber Daya Alam
Cara-cara Jepang untuk mengeruk kekayaan alam
/ bahan mentah guna kepentingan industri perang diantaranya:
·
Semua harta peninggalan Belanda di Indonesia
di sita
·
melakukan monopoli penjualan hasil perkebunan
·
melancarkan kampanye pengerahan barang-barang dan menambah bahan pangan
secara besar besaran
·
tanaman perkebunan yang tidak berguna dimusnahkan dan diganti dengan
tanaman pangan
·
rakyat hanya boleh memiliki 40 % dari hasil panen, sedangkan yang 60 %
harus diserahkan kepada Jepang
·
minyak pelumas senjata dan mesin perang.
b. Pemerasan
Sumbar Daya Manusia
Untuk memanfaatkan tenaga bangsa Indonesia dalam membantu
kepentingan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya, pemerintah bala tentara Jepang
melaksanakan :
v Romusha
Bentuk kerja paksa seperti halnya pada masa
pemerintahan Hindia Belanda (Kerja Rodi) juga terjadi pada masa
pendudukan bala tentara Jepang, yang disebut dengan Romusha. Para tenaga kerja
paksa ini dipaksa sebagai tenaga pengangkut bahan tambang (batu bara) ,
pembuatan rel kereta api serta mengangkut hasil hasil perkebunan.Tidak
terhitung berapa ratus ribu bahkan jutaan rakyat Indonesia yang menjadi korban
romusha. Untuk menarik simpati bangsa Indonesia terhadap Romusha, Jepang
menyebut romusha sebagai “Pahlawan Pekerja/Prajurit Ekonomi”.
v Kebijakan
Pemerintahan Militer Jepang
Upaya Jepang untuk mempertahankan Indonesia
sebagai wilayah kekuasaannya serta menarik simpati rakyat Indonesia meliputi bidang :
1.
Bidang
Politik
Dalam usaha menarik simpati bangsa Indonesia
dengan tujuan agar rakyat mau membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya,
Jepang mengumandangkan semboyan 3A yakni : “Jepang Cahaya Asia, Jepang
Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia”. Hal ini menyatakan bahwa kehadiran
Jepang di Asia, termasuk Indonesia adalah untuk membebaskan Asia dari
penjajahan bangsa Barat, Jepang menyebut dirinya sebagai saudara tua bangsa
Indonesia yang akan membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.Namun
kenyataannya yang dikatakan Jepang tidak sesuai dengan kenyataannya. Jepang
memperlakukan bangsa Indonesia dengan tidak adil, sangat kejam , mereka memeras
dan menindas rakyat diluar batas peri kemanusiaan.
2. Bidang Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan perang Jepang dan
industrinya , maka Jepang melakukan eksploitasi terhadap sumber kekayaan alam
Indonesia. Hal ini berupa eksploitasi dibidang hasil pertanian, perkebunan,
hutan, bahan Tambang, dan lain-lain.
Kekayaan alam yang diambil Jepang dari hasil
menguras kekayaan alam Indonesia ini hanya untuk kepentingan perang Jepang
tanpa memperhatikan kesejahteraan rakyat.Sebagai dampak dari eksploitasi
besar-besaran sumber kekayaan alam Indonesia adalah kesengsaraan rakyat
Indonesia berupa kekurangan sandang, pangan serta menderita kemiskinan.Rakyat
hidup serba kekurangan , kelaparan karena sumber makanan diangkut Jepang untuk
konsumsi tentaranya. Untuk pakaianpun rakyat menggunakan bahan yang tidak layak
pakai seperti goni yang keras dan kasar. Hal in terjadi karena kapas yang
seharusnya dijadikan kain atau pakaian ternyata dibawa ke Jepang untuk diolah
demi kepentingan Jepang itu sendiri.
3. Bidang Sosial Budaya
Dibidang sosial, kehadiran Jepang selain
membuat rakyat menderita kemiskinan karena kekurangan sumber daya alam, hal
lain juga terjadi yang berupa pemanfaatan sumber daya manusia. Pengerahan
tenaga manusia untuk melakukan kerja paksa (Romusha) serta dilibatkannya para
pemuda untuk masuk dalam organisasi militer maupun semi militer.
Dibidang budaya terjadi
keharusan menggunakan bahasa Jepang di samping bahasa Indonesia. Rakyat juga
diharuskan membungkukan badan kearah timur sebagai tanda hormat kepada kaisar
di Jepang pada setiap pagi hari (Seikerei). Hal ini tentu saja sangat
menyinggung rakyat Indonesia yang mayoritas muslim, karena dianggap menyembah
kepada kaisar Jepang yang dianggap sebagai keturunan dewa matahari, padahal
orang muslim hanya melakukan penghormatan kepada Allah SWT
Komentar
Posting Komentar