Langsung ke konten utama

NILAI UKK SI TA. 2015/2016 X TKRA

FORMAT NILAI PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
MATA PELAJARAN   : SI TAHUN PELAJARAN    : 2015/ 2016
KELAS /SEMESTER  : X TKRA WALI KELAS         :
GURU MAPEL       : ATIK KKM                : 72 
No NAMA SISWA HARIAN NILAI HARIAN NILAI UTS NILAI UAS RERATA NILAI PENGTH. RERATA NILAI KETR. NILAI SIKAP RANK
Rata UH Rata Tgs
1 ALDIYANTO 78 75 76 68 76 73 41 B 11
2 ANDRIYANTO 84 69 76 77 65 73 81 B 12
3 ANGGRA ILHAM ALFIKRI YULIANTO 82 79 80 73 73 75 84 B 8
4 ARY SETIYAWAN NURDIYANTORO 44 78 61 78 68 69 41 B 21
5 BAYU PRASETIYO WIBOWO 39 51 45 67 67 60 81 B 28
6 DANDI NUR ALFIAN 83 73 78 77 73 76 81 B 5
7 DIMAS BAYU NUGROHO 38 30 34 70 73 59 79 C 29
8 DIMAS WAHYU PRATAMA 84 81 83 96 68 82 86 B 3
9 FADLAL ZAQY 43 75 59 68 70 66 36 C 24
10 FAUZAN MARZUKI 89 58 73 68 67 69 81 B 19
11 FEBRY VALLENTIHANTO 73 78 75 72 68 72 41 B 13
12 HANAFI NUR ISWAHYUDI 76 76 76 67 72 72 86 B 14
13 HERI ANANTO WIBOWO 89 84 86 67 73 75 83 B 7
14 IMAM AZIZ PANGESTU 78 84 81 77 63 74 43 B 9
15 MARYANTO 63 81 72 70 73 72 41 B 14
16 MUHAMMAD RAMDHAN FADLI 85 73 79 67 75 74 81 B 10
17 MUSTAFA ANDRE DINTHA YANU PRATAMA 74 48 61 67 68 65 86 B 26
18 NURDIN PRAMADANI 83 84 84 67 77 76 88 B 6
19 RAFI ANDRIYANTO 80 50 65 70 72 69 86 B 20
20 RICKI SIGIT PURWANTO 65 66 66 60 72 66 81 B 23
21 RIZAL PRATAMA 66 50 58 70 77 68 41 B 22
22 ROCHMAN WIJAYA 68 55 62 67 68 66 85 B 25
23 RULIS SETYAWAN 83 83 83 68 63 71 83 B 16
24 SYARIFUDDIN 88 86 87 91 77 85 88 B 2
25 TONI WISMOYO 40 38 39 70 68 59 36 C 30
26 WAHYU HIDAYAT 90 84 87 96 75 86 88 B 1
27 WAHYU NUGROHO 83 84 83 90 72 82 85 B 4
28 WAHYUDA SURYA PRATAMA 78 74 76 70 67 71 41 B 17
29 WISNU 42 38 40 73 70 61 36 C 27
30 YOGI PRATAMA 75 76 76 72 65 71 36 C 17
                     
  NILAI RATA-RATA 71 69 70 73 71 71 67    
  BAYU PRASETIYO WIBOWO 90 86 87 96 77 86 88  
  NILAI TERENDAH 38 30 34 60 63 59 36  
       
Deskripsi pengetahuan Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan kebudayaan pada masa kerajaan- kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
Deskripsi keterampilan Menyajikan hasil penalarandalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu-Buddha dan masihberkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada masa kini
Deskripsi pengetahuan Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia
Deskripsi keterampilan Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan
kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan
Deskripsi pengetahuan Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan
dan kebudayaan pada masa kerajaankerajaan Islam di Indonesia dan menunjukan contoh buktibukti yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
Deskripsi keterampilan Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia
pada masa kini
Guru Mata Pelajaran
Suharyati, S.Pd
NBM. 1030565

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Drama Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Prambanan (20/1) Naskah Drama Detik-detik Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Diambil dari berbagai sumber, oleh Wawan Teamlo) ditulis kembali oleh Atik ANNOUNCER : 15 Agustus 1945  Para Pemuda  mendesak Golongan Tua untuk memproklamasikan Indonesia gagal,  para pemuda lalu melaksanakan pertemuan di Jalan Cikini 71. Mereka lalu sepakat untuk menculik Soekarno-Hatta dan membawa mereka ke Rengasdengklok. Wikana              : (mengetuk pintu dengan keras) “Bung Karno, Bung Karno!” Soekarno           : (membuka pintu) “Iyaa, ada apa?” Shaleh               : “Anda harus ikut kami ke Rengasdengklok” Soekarno           : “Untuk apa aku ikut dengan kalian?” Wikana              : “Ini sudah jadi kesepakatan para pemuda Bung, kami akan membawa anda dan Bung Hatta ke Rengasdengklok” (IMPROVISASI DIPERBOLEHKAN) ANNOUNCER : Rombongan pemuda yang membawa Soekarno dan Hatta tiba di Rengasdengklok. Bung Hatta telah sampai terlebih dahulu sebelum Bung Karno. Keduanya dibawa ke sebuah

SEJARAH XI BAB IV “TIRANI MATAHARI TERBIT”

RANGKUMAN MATERI SEJARAH XI BAB IV  “TIRANI MATAHARI TERBIT” A.        Menganalisis Awal Pemerintahan “Saudara Tua” 1.        Penguasaan Kepulauan Indonesia Sejak pengeboman Pearl Harbour oleh angkatan udara Jepang pada 8Desember 1941, serangan terus dilancarkan ke angkatan laut Amerika Serikat   di Pasifik. Kemenangan pasukan Jepang seolah-olah tak dapat dikendalikan   dan pasukan itu berturut-turut menghancurkan basis militer Amerika. Selain   itu, serangan Jepang juga diarahkan ke Indonesia. Serangan terhadap Indonesia tersebut   bertujuan untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang,   seperti minyak tanah, timah, dan aluminium. Sebab, persediaan minyak di   Indonesia diperkirakan dapat mencukupi kebutuhan Jepang selama PerangPasifik. Pada Januari 1942, Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruh Maluku Daerah Tarakan di Kalimantan Timur kemudian dikuasai olehJepang bersamaan dengan Balikpapan (12 Januari 1942). Jepang kemudianmenyerang Su

Drama Perundingan Para Pemuda mendesak Sukarno memproklamasikan kemerdekaan

Skenario Cerita: *)Perundingan para pemuda untuk mendesak Sukarno  memproklamasikan  kemerdekaan TOKOH : 1)       JENDERAL TERAUCHI 2)       Ir. SUKARNO 3)       MOH. HATTA 4)       RAJIMAN WEDYODININGRAT 5)       SUTAN SYAHRIR 6)       WIKANA 7)       DARWIS 8)       SUKARNI 9)       DR. BUNTARAN 10)    AHMAD SUBARJO 11)    IWA KUSUMANTRI Narasi: Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang berusaha memberikan Janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia ( 7 September 1945). Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukkan PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai: Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang diketuai Ir. Sukarno dengan wakilnya Drs. Moh. Hatta yang beranggotakan 21 orang . Narasi: 9 Agustus 1945 J. Terauchi memanggil Sukarno, Moh. Hatta, dan Rajiman Wedyodiningrat untuk pergi ke Dalat, Saingon salah satu pusat tentara Jepang. Percakapan: J. Terauchi